Rebut Medali Ke-20, Phelps Menangis

Dia menjadi perenang putra pertama  yang meraih medali emas di nomor 200 meter gaya ganti. Kemenangan itu menam­bah koleksi medali Phelps di ajang Olimpiade menjadi 20 ke­ping dan medali emas yang ke-16 dari tiga Olimpiade yang diikuti­nya.

Saat memastikan diri meraih medali emas, Phelps tidak mera­yakan kemenangan itu dengan me­mukul air seperti yang biasa dila­kukannya. Dia hanya terse­nyum dan berusaha menikmati teriakan gembira para penonton.

Dia berhasil mengalahkan re­kan senegaranya sekaligus pe­saing terkuatnya Ryan Lochte yang harus puas dengan medali perunggu. Kemenangan ini men­jadi pembalasan yang manis ke­pada Lochte, setelah dika­lah­kan sang kompatriot pada nomor 4x100 gaya ganti perorangan, lima hari lalu.

“Bisa jadi orang pertama yang memenangi tiga medali emas secara beruntun, adalah sesuatu yang spesial dan itu membuat saya sangat bahagia,” pungkas Phelps dikutip Situs resmi Olim­piade.

Secara total, sejak terjun di Olim­­piade pada 2004 lalu, Phelps sudah mengoleksi 20 poin (16 diantaranya emas). Jum­lah ini membuatnya menca­tat­kan diri sebagai atlet dengan ko­leksi medali terbanyak sepan­jang sejarah (melewati rekor pesenam Uni Soviet, Larisa Latynina dengan 18 medali.

Phelps bahkan bisa memper­tajam rekornya tersebut, jika bisa meraih medali pada dua nomor lain yang masih akan diikutinya, yakni 100 meter gaya kupu-kupu putra dan 4x100 meter gaya ganti beregu putra.

Di podium juara, Phelps ter­lihat berusaha menahan air mata saat bendera AS dikibarkan dan lagu kebangsaan berkumandang. “Saat semuanya berakhir, saya sa­ngat emosional. Saya tahu, mo­men ini juga emosional bagi ibu saya. Saya adalah Phelps ter­akhir yang masih bertanding. Dia telah mendam­pingi kedua ka­kak saya melalui olah­raga ini hing­ga mereka pen­siun,” ujar Phelps.  [Harian Rakyat Merdeka]