Ducati Optimistis Taklukkan Spanyol

Sukses Jalani Tes Di Mugello

Minggu, 27 Mei 2012, 10:03 WIB
Ducati Optimistis Taklukkan Spanyol
Va­lenti­no Rossi Desmosedici GP12

RMOL. Ducati sukses menjinakkan tenaga agresif Desmosedici GP12 di sesi tes dua hari (23-24 Mei) di Sirkuit Mugello, Ita­lia.  Hasil ini, membuat Di­rek­tur Teknik Ducati Filippo Pre­ziosi dan optimis kalau Va­lenti­no Rossi dan Nicky Hay­den bi­sa meraih podium lagi di GP Spa­nyol, 3 Juni mendatang.

“Menurut saya, serangkaian tes ini sangat berguna karena se­lain mengumpulkan infor­ma­si, kami juga melakukan uji co­ba terhadap konfigurasi me­sin dengan swing arm alumi­nium baru. Sistem elektronik dan sa­sis di sejumlah area mo­tor juga berbeda,” kata Preziosi.

Meskipun Valentino Rossi meraih posisi kedua di Moto­GP Prancis 20 Mei lalu, namun Preziosi berharap, tes tersebut bisa membantu Ducati dalam me­nyelesaikan masalah mesin yang masih mengalami geta­ran keras.

Rossi sendiri sebelumnya berharap tes di Mugello bisa membantu Ducati menyelesai­kan masalah mesin di motor GP12, khususnya saat mereka membalap di kondisi cuaca pa­nas. Seperti diketahui, di bala­pan GP Prancis lalu, Rossi ber­hasil naik podium kedua de­ngan kondisi lintasan basah aki­bat hujan. Kemenangan ini se­kaligus menjadi hasil terbaik pe­balap berjuluk The Doctor itu bersama Ducati.

Musim lalu, Rossi hanya menempati podium ketiga di GP Prancis. “Tes Mugello sa­ngat penting untuk mengatasi permasalahan motor yang ter­lalu kasar saat balapan. Masa­lah di mesin juga membuat ka­mi kehilangan banyak waktu. Itu harus segera kami benahi,” tambah Rossi.

“Hasil di Le Mans sangat penting, tapi sayangnya hal itu tidak membuat kami lebih cepat di trek kering. Target ka­mi ingin memangkas jarak de­ngan Andrea Dovizioso, Cal Crut­chlow dan Alvaro Bautis­ta, yang biasanya cepat di jalur kering,” tuntas Rossi.

Sementara itu ditempat ter­pisah, Michael Schumacher tak ketinggalan berkomentar ten­tang mundurnya pebalap Rep­sol Honda Casey Stoner dari MotoGP.

Juara dunia F1 tujuh kali itu menilai Stoner terburu-buru da­lam mengambil keputusan. Dia terlalu muda untuk menu­tup kariernya di arena kuda besi paling prestisius pada akhir mu­sim ini.

“Saya terkejut mendengar berita Stoner akan pensiun. mung­kin sama dengan yang di­rasakan oleh pebalap MotoGP lainnya. Tapi saya harus meng­hargai keputusannya. Saya ti­dak tahu alasan detilnya,” ucap Schumacher.

Jika faktor lelah menjadi pe­micunya, Schumi menilai, The Kurri Kurri Boy bisa mengikuti jejaknya yang melakoni cuti panjang di akhir musim 2006 silam. Dan akhirnya kembali beradu kecepatan di altar F1 mu­sim 2011 lalu.

“Stoner bisa saja kembali ke lintasan kapanpun dia mau. Tidak akan ada yang memper­ma­salahkannya,”tutup pebalap asal Jerman itu.   [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA