Jaga Emosi, Djokovic Tampil Konsisten

Bagi Djokovic, ini merupakan kemenangannya yang ke-40 se­cara berturut-turut, sekaligus ber­­gabung dengan empat petenis yang sudah lolos ke semifinal, salah satunya juara tujuh kali, Ra­fael Nadal yang mengalahkan pe­tenis Swiss, Stanislas Waw­rin­ka 7-5 dan 6-4.

Di laga tersebut, Djokovic yang masih dirundung duka, setelah mendapatkan kabar meninggal­nya sang kakek, Kamis (19/3) la­lu, tetap bersikap profesional.

Seusai pertandingan, Djokovic mengaku, masih merasa sedih atas kematian sang kakek. “Saya masih merasakannya. Tapi saya seorang profesional dan hidup terus berjalan. Saya tahu bahwa saya tidak dapat mengubah apa­pun,” ungkap Djokovic.

“Sekarang sudah jelas, apa arti hidup dan apa saja yang akan di­ambil dari kehidupan ini. Kema­tian adalah lingkaran dari kehi­dupan yang wajar. Saya sangat dekat dengannya (kakek), jadi ini merupakan kerugian besar buat saya,” sambungnya.

Di saat pertandingan berjalan pun Djokovic mengaku sedikit ber­main emosional. Meski laga ter­se­but dia mengaku sedikit le­bih baik dibandingkan partai se­be­lumnya.

“Pertandingan ini sedikit lebih baik. Tapi saya masih emo­­­sional sepanjang pertan­dingan. Saya sudah sampai di semifinal, yang merupakan penca­pai­­­an besar da­lam situasi seperti ini,” tuntasnya.

Di semifinal, Djokovic akan menghadapi petenis Re­publik Ceko, Tomas Berdych yang ber­hasil mengalahkan petenis Ing­gris Raya, Andy Murray 6-7, 6-2, dan 6-3.

Semifinal lain akan menyaji­kan unggulan kedua asal Spa­nyol Rafael Nadal melawan pe­te­­nis Prancis Gilles Simon. Di per­­empat final, Nada mengan­das­kan perlawanan Stanislas Waw­rinka 7-5, 6-4, sementara Si­­mon me­nang 7-5, 6-4 atas kom­­patriotnya Jo-Wilfried Tsonga.

Sunu Lolos Ke Final

Di tempat terpisah, petenis Ja­wa Tengah, Sunu Wahyu Trijati  lolos ke final tunggal putra tur­na­men tenis Piala Gubernur DKI Jakarta 2012 yang digelar di La­pangan tennis Sport Klub Kelapa Gading, Jakarta, kemarin. Sunu menang atas petenis Jawa Barat, Seno Hartono 6-1, 7-6.

“Di set pertama, saya kurang panas, jadi kalah mudah. Di set kedua, saya memberi perlawa­nan dengan tampil konsisten, mes­ki harus kalah. Tapi, hasil ini sudah melewati target,” kata Seno.

Di partai final, Sunu ditantang petenis unggulan kedua, Aditya Hari Sasongko (DIY) yang ber­hasil me­nying­kirkan pete­­nis se­ni­or asal Kal­­­tim, Sebastian Da­costa 6-1 dan 6-1. “ Peluangnya di final lawan Adit 50-50. Du per­te­mu­an terakhir saya kalah, seri mas­ter dan da pa­lembang. Sa­ya akan noting tu­lus aja be­sok,” katanya.

Di final tunggal putri, mem­per­temukan petenis unggulan kedua Sandy Gumulya (Kaltim) dengan Lavinia Tananta (Ja­teng). Sandy menang atas Voni Darlina  3-6, 7-6 dan 6-4. Se­men­­tara, Lavinia menumbang­kan unggu­lan perta­ma Jessy Rompies 2-6, 6-3 dan 7-5. [Harian Rakyat Merdeka]