Optimisme Semu Azulgrana

Inkonsistensi membuat perolehan poin juara bertahan La Liga ini semakin menjauh dari Madrid yang menjadi raja kla­semen. Di saat Madrid terus-me­nerus meraih kemenangan, Bar­ca malah beberapa kali tertahan oleh tim-tim medioker.

Perbedaan poin yang cukup jauh, ditambah konsistensi Ma­drid, membuat Pep Guardiola pe­simis bakal menyingkirkan skuad besutan Jose Mourinho. De­ngan hanya menyisakan 11 per­tandingan, sulit buat para pung­gawanya mengejar Madrid.

“Kami akan senang jika ber­juang memperebutkan gelar (La Liga) hingga akhir musim. Tapi un­tuk saat ini, sudah terlambat dan hanya ada sedikit pertandi­ngan sisa,” ujar Guardiola, seper­ti dilansir Insidefutbol.

Namun, hasil di Jor­na­da 28 kemarin bakal mening­katkan kembali optimisme Bar­ca. Kemenangan Lionel Messi Cs atas Sevilla ternyata tak di­iku­ti Madrid yang diimbangi 1-1 (1-0) oleh Malaga.

Karim Benzema membuat Ma­drid unggul duluan menit 34. Na­mun di detik terakhir Santi Ca­zorla dengan tendangan be­bas­nya memupus asa Madrid. Ki­ni, Madrid dan Barcelona ting­gal terpaut delapan poin.

Laga melawan Granada di Camp Nou akan menjadi kesem­patan Barca untuk menekan Ma­drid lagi. Si calon lawan sedang ‘pesakitan’ dengan hanya me­nang sekali dari tujuh laga tan­dang, sehingga membuat mereka kesulitan naik dari papan bawah.

Apalagi, di laga ini mereka akan tampil tanpa gelandang an­dalan Carlos Martins yang men­jalani hukuman skorsing, dan Jaime Romero yang mengalami masalah pada kakinya.

Rojiblancos Horizontales meng­hadapi Barca dengan mo­dal kemenangan dari Sporting Gijon, meski nampaknya sulit mem­prediksi mereka bisa me­raup tiga angka di Camp Nou. Ti­ga keka­lahan beruntun akhir­nya berhenti saat mereka menak­lukkan Gijon 2 - 1. Kemenangan itu membuat skuad besutan Abel Resino kini menghuni peringkat 15, terpaut tujuh poin dari zona degradasi.

Toh Barca harus tetap meng­hor­mati tim promosi ini. Lionel Messi Cs ‘hanya’ mampu me­nang tipis 1-0 pada pertemuan per­­tama melawan Granada bulan Oktober lalu di Los Carmenes, pa­dahal Granada bermain deng­an 10 pe­main sejak menit-54. Sa­tu-satunya gol dicetak oleh Xavi. Bisa saja, Granada membuat Barca kehila­ngan tiga angka, sehingga perbe­daan poin dengan Madrid akan kembali melebar. [Harian Rakyat Merdeka]