Petenis asal Skotlandia terÂseÂbut tampil impresif dengan emÂpat kali mematahkan servis FeÂderer dan mencetak enam servis ace. “PuÂkuÂlan saya dari garis beÂlakang sangat bagus. Tentu saya sangat puas. Saya mampu meÂngemÂbalikan servis Federer dengÂan baik,†jelas petenis 23 taÂhun tersebut mengenai rahasia kebÂerhasilannya menundukkan Federer.
Dalam laga tersebut, Federer memang bermain buruk dengan beÂberapa kali membuang keÂsemÂpatan, hal yang tak biasa diÂlaÂkukan petenis asal Swiss terÂseÂbut. Di lain pihak, Murray berÂmain dengan tenang dan bisa meÂmukul bola secara bersih.
Bagi Murray yang dalam turÂnaÂmen ini tidak kehilangan satu set pun, kemenangan atas FeÂdeÂrer ini merupakan yang ke deÂlaÂpan kalinya dalam 13 pertemuan.
Sementara bagi Federer yang meÂrupakan unggulan ketiga, jika menang di turnamen ini, maka ia akan memenangkan gelar ke 64 dalam karirnya dan bersama Pete Sampras duduk di posisi keÂemÂpat daftar pemain yang paling banyak memenangkan turÂnaÂmen.
Pertemuan di final ini meruÂpaÂkan pertemuan ketiga bagi keÂdua petenis. Pada pertemuan perÂtama, Federer menang di final Grand Slam Australia Terbuka. NaÂmun Murray bisa memÂbaÂlasÂnya di final Toronto Masters, Agustus silam.
Sementara di Ganda Putra, paÂsangan Jurgen Melzer/L. Paes mengandaskan perlawanan M. Frystenberg/M. Matkowski. MenÂdapat perlawanan cukup sengit, Melzer/Paez memastikan gelar lewat tiga set 7-5, 4-6, 10-5.
[RM]
BERITA TERKAIT: