Kegiatan ini menjadi wujud nyata semangat gotong royong dan kepedulian sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Ketua DPD Prabowo Mania 08 Jawa Timur, Bambang Widjanarko Setio, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata solidaritas sosial sesuai nilai-nilai luhur Pancasila.
“Semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sejalan dengan dasar negara Pancasila. Ini juga searah dengan spirit kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto-negara hadir untuk merekatkan solidaritas antarwarga bangsa,” ujar Bambang.
Aksi kemanusiaan ini digelar serentak di dua kota, Surabaya dan Semarang, dengan total 2.000 paket sembako dibagikan kepada masyarakat rentan ekonomi dan para driver ojek online (Ojol). Di Surabaya, kegiatan berlangsung di Universitas Bhayangkara, Jalan Ahmad Yani, dengan dukungan dari Bank Negara Indonesia (BNI).
Sebanyak 1.000 paket sembako dibagikan kepada 500 warga dari berbagai kelurahan seperti Jemur Wonosari, Gayungan, Wonokromo, Dukuh Pakis, dan Gunungsari, serta 500 driver Ojol dari Komunitas Ojek Nasional Surabaya.
“Agenda kesejahteraan rakyat bukan semata program ekonomi, tetapi juga gerakan sosial dan kebudayaan untuk meneguhkan kembali nilai-nilai gotong royong sebagai modal sosial utama bangsa Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo menilai ketangguhan bangsa tidak hanya diukur dari kekuatan ekonomi, tetapi juga dari ikatan sosial dan kepedulian antarwarga. Karena itu, program nasional seperti Makan Bergizi Gratis, Swasembada Pangan, dan Swasembada Energi diarahkan agar rakyat menjadi subjek aktif pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat.
Gerakan #WargaPeduliWarga, kata Bambang, menjadi simbol nyata bagaimana solidaritas sosial dijalankan dari akar rumput. Gerakan ini menunjukkan bahwa modal sosial bangsa seperti kepercayaan, solidaritas, dan kepedulian antarwarga adalah fondasi terkuat bagi pembangunan berkelanjutan.
“Kita sedang bersama-sama mewujudkan politik kesejahteraan dan kemandirian Indonesia bersama Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara Republik Indonesia,” tandasnya.
Kegiatan ini bukan sekadar pembagian bantuan, melainkan pesan moral tentang arti kebersamaan dan tanggung jawab sosial bahwa di tengah tantangan ekonomi, bangsa yang kuat adalah bangsa yang saling menopang.
BERITA TERKAIT: