"Kebutuhan paling mendesak bagi warga terdampak adalah makanan siap saji, pakaian layak pakai, dan air bersih," ujar Ketua LPBINU Denpasar, Purwito, lewat keterangan resminya seperti dikutip redaksi, Minggu, 14 September 2025.
NU Peduli Kota Denpasar yang berada di bawah naungan PCNU Kota Denpasar juga menerima sumbangan dari warga yang ingin berpartisipasi.
"Kegiatan kemanusiaan yang dikawal langsung oleh LPBI NU Denpasar akan terus berlanjut hingga keadaan benar-benar dirasa pulih," sambung Ketua PCNU Kota Denpasar, H Suryadi.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, beberapa ruas jalan masih lumpuh akibat lumpur dan sampah dari luapan air sungai.
Ketua LPBINU Bali Saiful mengatakan bahwa banjir terjadi di 144 titik, tanah longsor di 27 titik, dan pohon tumbang di 19 titik. Titik banjir paling banyak ada di Kota Denpasar dengan total 81 titik.
Bangunan yang rusak akibat bencana banjir, di antaranya pasar dan rumah ibadah. Sementara fasilitas umum yang tidak terdampak dijadikan pos pengungsian sementara.
“Seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara,” katanya.
Saiful mengimbau warga Bali dan sekitarnya untuk tetap siaga menghadapi kondisi cuaca saat ini, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Kami mengimbau jangan buang sampah sembarangan apalagi buang sampah ke sungai,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: