Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menjelaskan sejumlah bangunan, baik hunian masyarakat maupun fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terdampak gempa yang berpusat di Kabupaten Bekasi.
"Hasil laporan kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, didapati bangunan rumah warga di Kampung Jungkur, Kecamatan Tegalwaru, dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan di bagian dinding rumah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Agustus 2025.
Selain rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah juga terdampak gempa berkekuatan sedang itu. Saat ini pendataan menemukan satu sekolah mengalami kerusakan yang membuat aktivitas belajar mengajar tak bisa dilakukan.
"Berikutnya, untuk kerusakan fasilitas umum yang terdata sementara meliputi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru," sambungnya.
Berdasarkan laporan visual hasil kaji cepat, Abdul Muhari menyebutkan langit-langit atau plafon sekolah jebol hingga mengenai beberapa meja di salah satu ruang kelas SDN Kutamaneuh 2.
"Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah," urainya.
Selain itu, Abdul Muhari juga menyebutkan kerusakan terjadi di gedung aula serbaguna Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan, plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum," katanya.
Namun, Abdul Muhari memastikan dampak kerusakan gedung-gedung itu tidak menimbulkan korban jiwa akibat gempa yang terjadi.
"Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," demikian Abdul Muhari menambahkan.
BERITA TERKAIT: