Hal ini disampaikan Khofifah saat berdiskusi dengan pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian, mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence Talent Management (AI TM) dan TalentDNA dalam pengembangan birokrasi, pendidikan, dan ketahanan keluarga di Jawa Timur di Menara 165 Jakarta Selatan, pada Sabtu 17 Mei 2025.
Khofifah menegaskan bahwa urgensi pembaruan sistem manajemen talenta, khususnya dalam sektor aparatur sipil negara (ASN). Menurutnya, birokrasi modern menuntut pendekatan yang tidak hanya administratif, tetapi juga bersifat personal, objektif, dan transformatif.
“Pentingnya inovasi dalam pengelolaan sumber daya manusia, terutama dalam memastikan bahwa setiap individu bekerja pada posisi yang selaras dengan potensinya," kata Khofifah dikutip Minggu 18 Mei 2025.
Tidak berhenti di sektor birokrasi, Khofifah juga menekankan pentingnya penerapan sistem ini di sektor pendidikan. Ia menyebut bahwa pendidikan harus menjadi ruang tumbuh bagi potensi setiap anak, bukan sekadar institusi pengajaran.
“Para guru di Jawa Timur memerlukan alat bantu yang memungkinkan mereka memahami bakat dan minat siswa lebih dalam. Dengan begitu, proses bimbingan karier bisa dimulai sejak usia dini, bukan saat mereka sudah bingung memilih jalur hidup,” kata Khofifah.
Teknologi TalentDNA diyakini dapat membantu guru melakukan
profiling siswa dengan lebih akurat, sehingga pendidikan di Jawa Timur akan bergerak menuju personalisasi pembelajaran yang memerdekakan potensi.
AI TM dan TalentDNA, yang dikembangkan ESQ Leadership Center, merupakan sistem pemetaan potensi manusia berbasis kecerdasan buatan yang mampu mengidentifikasi karakter, gaya komunikasi, bakat alami, hingga preferensi kerja seseorang.
Teknologi ini telah digunakan oleh berbagai instansi nasional dan terbukti mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam manajemen SDM.
Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agusutian menyatakan ESQ Leadership Center siap mendukung penuh proses transformasi ini melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan pengembangan sistem berbasis AI yang telah teruji di berbagai institusi nasional.
"Sistem AITM dan TalentDNA bekerja sebagai alat bantu berbasis kecerdasan buatan untuk memetakan potensi individu secara menyeluruh, mulai dari bakat alami, karakter dominan, gaya komunikasi, hingga preferensi kerja," kata Ary Ginanjar.
BERITA TERKAIT: