Herman Deru hadir di tengah masyarakat di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Adapun panen serentak virtual ini dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Herman Deru mengisyaratkan bahwa pemerintah pusat begitu konsentrasi penuh terhadap produktivitas pangan khususnya beras terlebih saat ini ada kebijakan nasional yang meniadakan impor.
"Sekarang tinggal tergantung pada tekad kita menjadikan wilayah Sumsel punya kemandirian pangan. Syukur jika bisa menyanggah daerah lain di Indonesia," ujar Herman dalam keterangan tertulis, Selasa 8 April 2025.
Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, kata dia, diperlukan semangat untuk menjaga eksistensi Sumsel sebagai 5 daerah tertinggi penyumbang produksi beras nasional.
"Karena itu perhatian pada petani perlu ditingkatkan agar semangat mereka tetap terjaga. Perhatian harus kita berikan mulai dari administrasi, Saprodi sampai tahapan pasca panen," tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, Pemprov Sumsel terus berupaya meningkatkan produksi beras. Selain mendorong penambahan Luas Baku Sawah (LBS) di OKI yang masih begitu potensial, diharapkan rampungnya Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten di OKU Selatan dalam beberapa tahun ke depan semakin memantapkan peningkatan produksi beras di Sumsel.
Herman juga mengimbau petani untuk tidak ragu melakukan produksi mengingat pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran yang tidak sedikit agar Bulog dapat menyerap beras petani secara maksimal.
"Bulog diberi anggaran Rp40 triliun untuk penyerapan. Harusnya petani tidak perlu ragu-ragu lagi produksi dengan HPP yang telah ditetapkan Rp6.500/kg dalam kondisi siap angkut," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: