Salah satu IRT mengungkapkan sulitnya mendapatkan gas melon di agen maupun warung yang biasanya menyediakan stok. Ia menyayangkan situasi ini yang terus berulang setiap tahun tanpa ada perhatian serius dari pemerintah.
"Berharap pemerintahan bisa memastikan si melon di Tubaba tidak langka dan harganya tetap stabil. Apalagi harga bahan pokok juga naik menjelang Lebaran, seperti kelapa yang melambung dari Rp6.000 menjadi Rp16.000 hingga Rp20.000, belum lagi cabai dan lainnya. Sekarang gas juga langka," keluhnya, dikutip
RMOLLampung, Selasa (1/4/2025).
Keluhan serupa disampaikan warga lainnya, Maryati, yang mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg dalam beberapa pekan terakhir. Biasanya ia membeli di toko langganannya, tetapi kini stok kosong.
"Saya tanya ke toko, tapi belum ada stok. Memang agak sulit beberapa pekan ini," ujarnya.
Menurut mereka, kelangkaan gas melon bukanlah hal baru, melainkan masalah yang terus berulang dari tahun ke tahun tanpa solusi jelas.
"Dalam kondisi ini, pemerintah seharusnya segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan kelangkaan gas melon dan mengendalikan harga bahan pokok," pungkasnya.
Evaluasi kebijakan distribusi, peningkatan pengawasan, serta transparansi dalam penyaluran subsidi menjadi langkah mendesak untuk mengatasi permasalahan ini.
BERITA TERKAIT: