Diskusi ini mengupas langkah revitalisasi pasar tradisional untuk tetap eksis di era digital. Acara tersebut dihadiri berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, aktivis lingkungan, hingga tokoh masyarakat.
Ketua Umum FPPJ, Endriansyah, menyatakan bahwa diskusi ini menjadi bagian dari persiapan menyambut 500 tahun Kota Jakarta. Ia menekankan pentingnya melestarikan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi dan budaya.
"Pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga wadah silaturahmi. Ini adalah bagian penting dari stabilitas ekonomi dan identitas budaya kita," ujar Endriansyah.
Selanjutnya Plt Walikota Jakarta Timur, Iin Mutmainah, menyoroti pentingnya modernisasi pasar tanpa menghilangkan kearifan lokal.
Ia mengusulkan pembentukan pasar tematik yang memadukan modernitas dengan identitas budaya lokal, seperti menjual produk khas Betawi.
“Pasar tradisional tidak harus bersaing dengan platform digital, tetapi harus mampu berdampingan. Kenyamanan, kebersihan, dan daya tarik bagi generasi muda perlu menjadi prioritas,” jelasnya.
Selanjutnya Kasatpol PP DKI Jakarta, Budi Novian, menyoroti aspek keamanan dan kebersihan sebagai elemen penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional.
"Kami akan memastikan keamanan dan ketertiban pasar sesuai dengan peraturan daerah agar masyarakat merasa nyaman berbelanja," tegasnya.
BERITA TERKAIT: