Kisah ini diungkapkan Budi, warga Kelurahan Muara Rupit, yang menyebut penemuan emas pertama terjadi ketika seorang warga sedang mencuci kuali di tepi sungai.
"Saat itu, dia mengambil pasir untuk mencuci, tapi kemudian melihat ada butiran mengilap. Setelah diperhatikan, ternyata itu emas," kata Budi dikutip dari
RMOLSumsel, Minggu 5 Desember 2025.
Penemuan ini langsung menyebar ke masyarakat sekitar, yang kemudian berbondong-bondong turun ke sungai untuk mendulang emas.
Dengan menggunakan alat tradisional dulang, banyak warga berhasil mendapatkan butiran emas yang bernilai ekonomi tinggi, hingga mencapai Rp1,5 juta per hari.
"Kami awalnya juga penasaran, tapi setelah mencoba mendulang, hasilnya ternyata benar-benar ada dan cukup banyak," kata Budi.
Penemuan emas secara tak sengaja ini kini menjadi sumber penghidupan baru bagi warga, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Aktivitas mendulang emas dilakukan setiap hari oleh warga dari berbagai desa, termasuk Lawang Agung, Noman, Batu Gaja, dan Lubuk Rumbai.
BERITA TERKAIT: