"Relokasi itu bukan solusi yang tepat, rob itu terjadi karena faktor alam dan itu terjadi hampir setiap tahun dan puncak rob biasanya 5 tahun sekali," kata Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo kepada wartawan, Senin 16 Desember 2024.
Tri mengatakan, penanganan utama banjir rob di pesisir Jakarta Utara adalah dengan melakukan percepatan pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.
"Kenapa solusinya tanggul laut karena setiap tahunnya permukaan air laut semakin tinggi sementara tanah daratan pesisir jakarta semakin turun," kata Tri.
Berdasarkan data, sambungnya, sejak tahun 2000 sampai 2050, potensi banjir pesisir diperkirakan meningkat 110,5 kilometer persegi akibat penurunan muka tanah dan kenaikan permukaan laut.
Tri juga meminta dinas-dinas terkait untuk serius melakukan penganganan banjir rob sementara sebelum pembangunan tanggul raksasa laut selesai. Diantaranya dengan memaksimalkan pembuangan genangan air di pemukiman ke laut.
"Karena ketika terjadi banjir rob berlarut, maka sudah dipastikan mengganggu perekonomian, pendidikan serta kesehatan warga di wilayah yang terdampak banjir," kata politikus PKB ini.
Sebagaimana diketahui, banjir rob menerjang kawasan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara sejak Jumat 13 Desember 2024.
Banjir yang merendam permukiman hingga rumah-rumah warga tersebut, memutus aktivitas warga sekitar.
BERITA TERKAIT: