"Zakat bukan sekadar instrumen spiritual, tetapi juga sarana pembangunan sosial yang krusial. Zakat memiliki peran besar dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan cerdas," kata Ketua Baznas RI Prof. KH Noor Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/9).
Kiai Noor mengatakan, pendidikan adalah kunci utama dalam membangun bangsa yang mandiri dan bermartabat. Namun, ketimpangan akses pendidikan menjadi salah satu hambatan terbesar.
"Banyak saudara-saudara kita yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena masalah ekonomi. Padahal, pendidikan adalah pintu utama menuju kemajuan bangsa," kata Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengungkapkan, dana zakat yang dikelola dengan baik memiliki potensi untuk mengatasi masalah tersebut.
Dana zakat yang dikelola Baznas, lanjutnya, tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga untuk mendukung pendidikan dan pembangunan kapasitas umat.
"Dengan cara ini, zakat tidak hanya menjadi ibadah, tetapi juga menjadi solusi sosial yang berkelanjutan," ujar Kiai Noor.
Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan Kiai Noor dalam khutbah Jumat di Masjid Al Amin Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (20/9).
"Baznas juga berperan aktif dalam membangun sinergi dengan berbagai lembaga pendidikan dan masyarakat. Kolaborasi ini kami harapkan dapat memperluas jangkauan program zakat dan memberikan dampak lebih besar khususnya dalam bidang pendidikan," lanjutnya.
Menurut Kiai Noor, kolaborasi antara Baznas, masyarakat, dan lembaga pendidikan adalah kunci dalam menciptakan perubahan besar dalam sistem pendidikan Indonesia.
Dengan dukungan berbagai pihak, dana zakat dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung berbagai program pendidikan.
BERITA TERKAIT: