Akibatnya, empat nelayan terombang ambing di laut selama 12 jam.
Keempat nelayan itu adalah adalah Jelly (ABK), Bondan (nahkoda), Agus (ABK), dan Jaka (ABK). Mereka berasal dari Desa Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali.
Kasubdit Gakkum Satpolairud Polda Sumsel, AKBP Rahmad Sihotang, mengatakan, keempat nelayan itu telah diperiksa kesehatannya di Klinik Polairud, dan kondisinya baik.
Mereka sudah dijemput keluarga, setelah dievakuasi dari kapal yang menyelamatkan mereka.
"KM Lombok 3 Taruna berangkat pada Jumat (5/7), namun disambut cuaca buruk dengan hujan deras dan gelombang kuat, yang mengakibatkan pandangan nahkoda terganggu," kata Rahmad, dikutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (9/7).
Kemudian kapal mereka ditabrak kapal kargo pada pukul 20.00 WIB, hingga menyebabkan kapal mereka tenggelam.
Selanjutnya mereka terjun ke laut dan bertahan dengan menggunakan tutup Piber selama 12 jam, sebelum akhirnya diselamatkan Kapal Johan Fortune, yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Palembang.
"Kapal MV Johan Fortune melintas dan menemukan mereka terombang-ambing di laut menggunakan tutup Piber. Awak Johan Fortune langsung menyelamatkan mereka dan melaporkan kejadian itu kepada Syahbandar Palembang," kata Rahmad.
BERITA TERKAIT: