Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bulog Jabar Klaim Sudah Serap Beras Petani Hingga 185 Ribu Ton

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Jumat, 07 Juni 2024, 05:45 WIB
Bulog Jabar Klaim Sudah Serap Beras Petani Hingga 185 Ribu Ton
Ilustrasi Foto/Net
rmol news logo Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat (Jabar) konsisten menyerap beras dari para petani untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah (CPP). Meski baru memasuki pertengahan tahun, penyerapan beras dari petani di Jawa Barat sudah melampaui target yang telah ditetapkan selama setahun.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar, M. Attar Rizal menyatakan, sepanjang tahun 2024, penyerapan beras dari petani di Jawa Barat sudah mencapai 185.000 ton atau 112 persen dari target 164.000 ton beras.

Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring komitmen Bulog menjaga ketersediaan stok beras di wilayah Jawa Barat.

"Terhitung sampai dengan tanggal 4 Juni 2024, Perum Bulog Kanwil Jabar telah menyerap beras dari petani sebesar 185.000 ton lebih. Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus demi memenuhi dan menjaga stok cadangan pangan beras, khususnya di wilayah Jawa Barat ini," kata M. Attar Rizal, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (6/6).

Dari hasil penyerapan beras dalam negeri yang telah dilakukan Bulog Kanwil Jabar, lanjutnya, sebanyak 177.000 ton merupakan beras dengan kualitas medium, dan 8.000 ton beras kualitas premium.

Attar menjelaskan, meski sudah melebihi target, Bulog Kanwil Jabar masih akan terus melakukan penyerapan gabah dan beras hasil panen dari petani di Jawa Barat. Langkah tersebut untuk meningkatkan dan menjaga stok beras di wilayah Jawa Barat, agar tetap aman dan stabil.

"Melalui penyerapan beras petani yang terus berkelanjutan ini, harapannya harga gabah dan beras di tingkat petani juga tetap terjaga. Perlu diakui juga bahwa pada masa panen raya di tahun 2024 ini, harga gabah dan beras di tingkat petani memang tidak terlalu bergejolak," jelasnya.

Diketahui, dalam Keputusan Badan Pangan Nasional No 167 tahun 2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah menyebutkan, harga pengadaan fleksibilitas harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp6.000 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog menjadi Rp7.400 per kilogram, dan harga beras di gudang Perum Bulog menjadi Rp11.000 per kilogram.

"Dengan adanya fleksibilitas harga ini, tentu saja Bulog akan menjadi pengaman bagi para petani, agar harga dapat terjaga dengan baik," ungkapnya.

Terkait kondisi stok beras yang dikuasai Bulog Kanwil Jabar, Attar mengungkapkan, hingga saat ini stok beras ada sebanyak 183.700 ton. Jumlah tersebut meliputi 159.000 ton stok operasional yang berada di gudang-gudang Bulog dan 24.700 ton stok dalam perjalanan.

"Stok tersebut masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, yang penggunaannya untuk kegiatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional maupun retail modern, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran Bantuan Pangan," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA