Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, pihaknya menyoroti isu terkait banjir Demak yang akan memungkinkan munculkan kembali Selat Muria.
"Ini sebenarnya bukan faktor alamnya. Jadi yang perlu kita ketahui di sini ketika kita melakukan analisa dan statement yang berkaitan dengan fenomena alam atau fenomena geologi, apakah ini disebabkan oleh kondisi alamnya atau ada faktor
engineering failure," kata Muhari saat siaran langsung di kanal
YouTube BNPB Indonesia, Senin petang (25/3).
Banjir yang terjadi di Demak, kata Muhari, bukan hanya faktor alam yang dominan, melainkan lebih banyak faktor
engineering failure."Memang intensitas hujan sangat tinggi, tetapi yang kemudian menyebabkan genangan sangat insentif di hampir 7 ribu hektare kawasan itu adalah karena jebolnya tanggul," terang Muhari.
Dari data yang ada, sebanyak 7 tanggul yang jebol di Sungai Wulan dan Sungai Lusi, yang mengakibatkan 3 kabupaten tidak dapat membendung air, yakni di Kudus, Demak, dan Grobogan.
"Nah ini yang menyebabkan genangan sedemikian hebatnya. Jadi bukan karena Selat Muria muncul lagi ya. Kita harus tau dari penyebab kejadian itu apa, sehingga untuk membuat analisa lebih lanjutnya pun kita bisa terarah," tutur Muhari.
"Jadi akan sangat baik sekiranya apakah itu peneliti atau para pakar kita bisa melihat langsung kondisi di lapangan sehingga kita bisa tau apa sih penyebab banjir ini. Ini lebih banyak disebabkan oleh tanggulnya jebol," sambung Muhari menutup.
BERITA TERKAIT: