Menurut informasi yang diterima dari staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA, Haslinda Juwita, banjir terjadi di Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.
Di Aceh Selatan banjir telah terjadi sejak Senin 18 Desember 2023 melanda dua kecamatan yaitu Trumon dan Trumon Tengah. Hal itu terjadi akibat meluapnya air sungai ke pemukiman warga, dari kejadian ini tidak memakan korban jiwa.
Sementara di Aceh Singkil banjir mulai terjadi sejak 23 Desember 2023 yang berdampak pada 6 Kecamatan. Selain menggenangi rumah warga, bencana ini juga ikut berdampak pada fasilitas umum lainnya seperti jalan penghubung antar desa, sekolah, masjid.
Banjir di Aceh Singkil juga mengakibatkan jembatan penghubung antara Desa Pili dengan Desa Sarok rusak. Sementara untuk jembatan di Kecamatan Singkohor dan dan Kecamatan Gunung Meriah saat ini putus. Kondisi terakhir saat ini sejumlah Desa sudah mulai surut.
Di Aceh Barat Daya, BPBA menyebutkan banjir berdampak terhadap 3 Kecamatan yaitu Blang Pidie, Setia, dan Tangan-Tangan. Merendam jalan nasional, rumah penduduk, dan area persawahan.
Di Kota Langsa banjir mulai terjadi pada pukul 08.00 WIB pada Senin (25/12). Merendam 3 Kecamatan yaitu Langsa Baro, Langsa Kota dan Langsa Lama.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,” ujarnya.
Banjir di Aceh Timur berdampak pada 9 kecamatan yang menyebabkan akses menuju Pantai Kera Kecamatan Simpang Jernih belum bisa dilalui. Informasi terakhir yang diterima saat ini banjir terus meluas.
Sementara itu untuk banjir di Aceh Utara berdampak terhadap 9 kecamatan akibat hujan lebat yang terus mengguyur Aceh Utara dan Bener Meriah dan menyebabkan sungai meluap. Adapun total korban terdampak yaitu 4.899 kepala keluarga dan 17.084 jiwa.
“Banjir Aceh Utara sebabkan satu orang korban jiwa meninggal dunia bernama Ardan yang tenggelam di sungai Patok 3,” ujarnya. Kondisi terakhir di Aceh Utara saat ini debit air masih tinggi dan semakin meluas.
Sementara di Aceh Tamiang, banjir terjadi di 3 kecamatan akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan sebanyak 230 kepala keluarga dan 726 jiwa terpaksa mengungsi.
Saat ini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat sedang melakukan upaya pemantauan, evakuasi dan pembersihan.
BERITA TERKAIT: