Hal ini disampaikan Wamenag saat menghadiri orasi ilmiah dan wisuda Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Napala di Bogor, Jawa Barat.
"Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan sektor ekonomi syariah. Ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk para akademisi," kata Saiful Rahmat Dasuki dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (31/10).
Saiful juga mengapresiasi orasi ilmiah yang disampaikan Ketua STEI Napala yang berjudul “Kemandirian Ekonomi Berbasis Syariah di Era Digital”.
"Tema ekonomi syariah ini selalu hidup di masyarakat, terlebih jika dikaitkan dengan teknologi," kata Saiful.
"Teknologi terus berkembang, karena pada hakekatnya kemajuan teknologi menjadi bagian terapan dari kehidupan. Untuk itu, setiap individu harus terus update sekaligus upgrade keilmuan," sambungnya.
Ia mencontohkan bagaimana teknologi dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi syariah. Salah satunya industri halal.
Saat ini, kata Saiful, transaksi produk halal di e-commerce juga terus meningkat. Hal ini menandakan prospek bisnis syariah cukup menjanjikan melalui pemanfaatan teknologi digital.
"Potensi pertumbuhan industri keuangan syariah masih sangat menjanjikan dan berpotensi untuk terus bertumbuh. Kemajuan teknologi digital juga memainkan peran penting, digitalisasi telah membentuk pola konsumsi di tengah masyarakat yang serba online," demikian Saiful.
BERITA TERKAIT: