Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus Haul Akbar Syekh Kiai Ageng Basyariyah di Madiun.
Acara itu diselenggarakan Ikatan Keluarga Besar Dzuriyah Syekh Ageng Basyariyah Sewulan Madiun, di Kompleks Masjid Al-Basyariyah Sewulan.
“Ini merupakan silaturahmi bersama keluarga besar yang sangat penting, agar generasi muda tidak 'kepaten obor' atau kehilangan silsilah,” kata Muhadjir, lewat keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/10).
Muhadjir sendiri merupakan bagian dari dzuriyah atau keturunan Kiai Ageng Basyariyah yang memiliki nama lahir Raden Bagus Harun.
Nenek moyang Muhadjir yang bernama Raden Qosim merupakan menantu Kyai Ageng Basyariyah, menikah dengan Nyai Lidah Hitam atau Siti Fatimah Binti KA Basyariyah.
“Banyak pondok pesantren besar yang asal usulnya dari Sewulan dan Tegalsari. Ini harus kita lestarikan, untuk ikut membangun Indonesia sebagai negara yang aman, tentram, dan dirahmati Allah SWT,” tandas Muhadjir.
BERITA TERKAIT: