Didampingi para pemain, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali meninjau secara langsung persiapan yang dilaksanakan, Selasa (29/08), di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.
Teatrikal tersebut mengangkat kisah heroik perjuangan Laksamana perempuan pertama di dunia pada tahun 1.500-an bernama Malahayati yang dapat membentuk armada perang sendiri untuk melawan kekuatan penjajahan.
Para prajurit yang dipimpinnya adalah janda-janda pejuang Aceh yang suaminya gugur dalam berbagai pertempuran, bahkan dapat membuat Cornelis De Houtman terbunuh dan berhasil menawan sejumlah pasukan Belanda yang melakukan penyerangan terhadap Kesultanan Aceh.
Dalam pertunjukan ini akan dikisahkan pertempuran laut dengan mengambil setting Aceh tempo dulu, termasuk menghadirkan replika kapal perang yang digunakan pada masa itu seukuran aslinya di atas panggung pertunjukan.
Selain para artis, teatrikal ini juga dipentaskan oleh sejumlah pejabat tinggi TNI AL, personel Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) serta prajurit Jalasena TNI AL. Semuanya berkomitmen akan menyuguhkan sebuah pentas seni pertunjukan teater yang berkualitas.
“Laksamana Malahayati memiliki reputasi yang tidak terbantahkan dalam sejarah maritim Indonesia, kita belajar bagaimana sea power dikembangkan oleh Kesultanan Aceh pada waktu itu dengan membangun infrastruktur maritim, menerapkan regulasi perdagangan dan melaksanakan diplomasi serta mengembangkan kekuatan armada lautnya”, ungkap Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali.
BERITA TERKAIT: