Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur, Aris Setiawan. Dia mengungkapkan acara ini rutin dilakukan setiap tahun dan selalu didukung oleh Forkopimda Trenggalek.
"Pengibaran bendera ini merupakan agenda tahunan, dan sudah dilakukan sejak tahun 1990. Nah, kali ini ada pemanjat cilik," ucap Aris.
Bendera berukuran raksasa tersebut terbentang di dinding tebing dengan ketinggian 360 meter. Bendera merah putih raksasa ini diboyong secara estafet dari bawah hingga tempat pengibaran oleh 12 pemanjat tebing profesional dari FPTI Jawa Timur.
"Kali ini kita melibatkan puluhan pemanjat cilik dari klub panjat tebing Phyxius Surabaya," jelasnya dikutip dari
Kantor Berita RMOL Jatim, Kamis (17/8).
Sekedar diketahui, bahwa tebing yang memiliki ketinggian total 450 meter ini menjadi salah satu tebing terbaik di Jawa Timur dan Indonesia dengan batuan andesit solid dan menjulang utuh.
Salah satu pemanjat cilik, Kayla Noura Mahameru yang masih berusia 10 tahun mengaku butuh persiapan khusus untuk mengikuti proses bentangan bendera ini.
"Ini tinggi, dan harus berjalan menyusuri bukit dulu sebelum ke tempat tebing," kata Kayla.
Hal yang sama dikatakan oleh Eisya Editya yang masih berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dia harus mengikuti latihan rutin untuk mempersiapkan diri pada acara ini.
"Persiapannya cukup berat dan melelahkan, saya harus berlatih rutin di dinding selama beberapa bulan," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: