Kegiatan pelepasan ekspor perdana itu turut dihadiri Anggota DPR RI, TA Khalid, Kadis Perikanan Aceh, Aliman Kadis Perindag Aceh, Mohd Tanwir, Karo Adpim Muhammad Rahmadin dan unsur terkait lainnya.
Achmad Marzuki dalam sambutan singkatnya berharap agar ekspor tuna dapat berkelanjutan. Artinya, tidak hanya insidentil. Bahkan bukan hanya intensitas, namun juga volume ekspornya terus ditingkatkan.
“Tentu saja dengan kualitas yang terjaga, hingga trust di mata buyer luar negeri akan terus membaik,” ujar Achmad Marzuki dikutip
Kantor Berita RMOLAceh.
Sementara itu, Direktur Yakin Pasific Tuna Banda Aceh, Almer Hafiz Sandy mengatakan, ekspor 10 ton ikan tersebut merupakan prestasi. Katanya, pabrik ikan yang dikelola pihaknya di kawasan Lampulo Banda Aceh itu sudah sesuai standar internasional.
“Kita sudah bisa ekspor ke berbagai negara di dunia, seperti Jepang, Amerika dan Uni Eropa,” katanya.
Menurut Almer, Aceh merupakan provinsi kaya dengan potensi kelautan dan perikanan. Namun, potensi tersebut masih sangat minim berdasarkan hasil produksi ikan yang dihasilkan nelayan.
"Oleh sebab itu, kami berharap pemerintah melalui Dinas Perikanan dapat meningkatkan kapasitas nelayan Aceh," ujar Almer.
BERITA TERKAIT: