Rencana itu disampaikan anggota Dewan Pers, Tri Agung Kristanto, Senin (11/7). Tapi tidak dilaksanakan di semua provinsi, karena keterbatasan dana.
Daerah dengan tingkat kerawanan dan jumlah pemilih besar menjadi prioritas dilaksanakannya lokakarya, salah satunya Provinsi Lampung.
“Tingkat kerawanan Pemilu di Lampung lumayan tinggi. Selain itu, jumlah pemilihnya urutan ke enam terbanyak setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten," kata Agung, dalam keterangannya.
Dijelaskan juga, kegiatan digelar dengan menggandeng penyelenggara Pemilu serta pihak-pihak terkait lainnya.
“Kegiatan ini didukung semua penyelenggara Pemilu, seperti KPU, Bawaslu, Kominfo, Polri/TNI, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Independen Pemilihan (KIP), dan konstituen Dewan Pers,” terangnya.
Disampaikan juga, lokakarya diadakan selama sehari di setiap provinsi yang menjadi target, dan secara umum direncanakan berlangsung sejak awal Juli.
“Acara perdana di Jakarta, pekan lalu di Jawa Timur. Sedangkan di Lampung diadakan awal September nanti,” tuturnya.
Agung juga menekankan, Dewan Pers telah menetapkan bahwa wartawan yang menjadi Caleg atau tim sukses sebaiknya non aktif atau mundur dari tugasnya sebagai wartawan.
“Melalui lokakarya peliputan Pemilu, wartawan diharapkan kian paham terkait penyelenggaraan Pemilu, termasuk bersikap independen dalam bertugas,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: