Wukuf di Arafah merupakan rukun ibadah haji. Wukuf dilakukan mulai tergelincir matahari pada 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah.
Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid menjelaskan, kedatangan jamaah ke Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan yang telah disusun oleh Satuan Operasi (Satop) Armina atau Masyair yakni, satuan operasional Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
“Jemaah akan bergerak pada 8 Dzulhijjah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WAS. Itulah waktu bergerak jamaah,” ujarnya, saat meninjau langsung kesiapan tenda di Arafah, dikutip laman Kemenag RI, Sabtu (17/6).
Ditambahkan Harun, pada 9 Dzulhijjah pelaksanaan wukuf di Arafah dilaksanakan seluruh jemaah. Dimulai shalat Dzuhur berjamaah, kemudian khutbah wukuf, lalu doa dan dzikir.
Setelah itu jemaah dipersilakan untuk melaksanakan ibadah secara pribadi.
Selama di Arafah, jamaah haji sebaiknya berdiam diri di tenda dan memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al Quran, zikir, dan lainnya. Termasuk memanjatkan doa.
“Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS,” ujarnya.
Dari Muzdalifah, jemaah haji kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Dzulhijjah. Sebab pada 10 Dzulhijjah, jemaah harus melaksanakan wajib haji yakni Jumratul Aqobah. Setelah itu kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.
Selanjutnya, pada 11 Dzulhijjah jemaah haji melaksanakan Jumratul Ula, Wustha, Aqobah. Hal yang sama juga dilakukan pada 12 Dzulhijjah.
BERITA TERKAIT: