Ketua KPU Kota Palembang, Syawaluddin Shi, mengatakan bahwa setelah dilakukan verifikasi, terjadi pengurangan jumlah DPS sebanyak sekitar 20 ribu pemilih.
Mayoritas pengurangan tersebut disebabkan oleh pemilih yang pindah tempat tinggal dan juga laporan kematian. Terdapat laporan kematian tidak hanya dari 5 tahun terakhir, tetapi juga dari 15 tahun sebelumnya.
“Kurang lebih sebanyak 20 ribu jumlah suara. Umumnya tercatat selain pindah, juga ada banyak laporan kematian. Yang meninggal tidak hanya 5 tahun ke belakang tetapi ada juga 15 tahun,” kata Syawaluddin dikutip
Kantor Berita RMOLSumsel, Jumat (9/6).
Syawaluddin menjelaskan bahwa dalam verifikasi, masyarakat umumnya tidak melampirkan keterangan kematian. Oleh karena itu, pihak KPU telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mengakomodasi laporan pemilih yang terdaftar sebagai meninggal.
Untuk kasus pemilih yang meninggal, lanjutnya, pihak KPU meminta surat keterangan meninggal dari Kelurahan dan langsung memberikannya ke Capil.
“Jadi kemarin kita telah ke Capil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) untuk mengakomodir kawan-kawan Pantarlih yang dalam laporannya terdata meninggal," katanya.
Meskipun terjadi pengurangan dalam jumlah DPS, Syawaluddin mengungkapkan bahwa jumlah DPS masih relatif stabil sejak tahun 2019 hingga sekarang, dengan angka sekitar 1,2 juta pemilih.
Katanya, KPU yakin bahwa jumlah DPS akan tetap stabil karena akan ada pemilih baru yang akan masuk dalam daftar, seperti pensiunan TNI-Polri dan juga generasi milenial.
BERITA TERKAIT: