Cegah Ular Masuk Rumah di Musim Hujan, BPBD Kota Tangerang: Jangan Pakai Garam, Tidak Efektif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 23 November 2021, 10:42 WIB
Cegah Ular Masuk Rumah di Musim Hujan, BPBD Kota Tangerang: Jangan Pakai Garam, Tidak Efektif
Ilustrasi ular masuk ke pemukian warga/Net
rmol news logo Memasukin musim penghujan, masyarakat tak hanya harus waspada terhadap ancaman banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga diminta waspada kehadiran binatang berbisa.

Sebab, musim hujan merupakan fase bagi ular, khususnya ular kobra, untuk bertelur. Ini merupakan siklus normal dalam kehidupan ular yang harus diwaspadai masyarakat.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Ghufron FalveliIa mengatakan, fenomena ular muncul di permukiman warga memang marak kala musim hujan.

Puncaknya biasanya terjadi antara Oktober hingga Desember. Saat itu ular akan mencari tempat yang ideal untuk menetaskan telurnya.

Berdasarkan data BPBD, sepanjang 2021 sudah 86 kasus ular ditangani. Pada tiga bulan terakhir, September ada 3 kasus, Oktober 10 kasus, dan November 5 kasus.

"Biasanya, secara perlahan angkanya akan terus meningkat. Puluhan ular tersebut bahkan ada yang masuk ke pemukiman hingga meresahkan warga. Hal ini terjadi karena tempat atau lingkungan kotor dan habitatnya terganggu. Hingga akhirnya, keluar dari habitat untuk mencari makan,” ungkap Ghufron dikutip Kantor Berita RMOLBanten dari laman resmi Pemkot Tangerang, Selasa (23/11).

Tapi tenang, Gufron memberikan kiat bagi masyarakat untuk mencegah ular menetaskan telurnya di area rumah.

Antara lain, harus sering membersihkan rumah, memberi wangi-wangian yang menyengat. Kemudian sistem sirkulasi dan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah juga harus diperhatikan, jangan sampai ada area lembap dan gelap.

"Sinar matahari masuk ke rumah, ventilasi bagus, sirkulasi ada sehingga tidak ada kelembapan. Tidak usah menabur garam, katena garam tidak efektif," imbuhnya.

Gufron menyarankan, supaya masyarakat tidak menumpuk barang-barang bekas sehingga tidak menciptakan lubang atau ruang yang dapat digunakan ular untuk bertelur. Pastikan membuang sampah setiap hari secara rutin.

"Jangan biarkan sampah tegeletak lama, dan mengundang tikus. Itu akhirnya men-triger bahwa ular itu mencari mangsa karena dia mengikuti bau si tikus. Jika ternyata di rumah ditemukan sarang ular jangan panik, tetap waspada dan laporkan ke tim BPBD untuk mengevakuasi secara aman,” tuturnya.

Masyarakat bisa melaporkan kasus temuan ular atau hewan berbahaya lainnya lewat emergency call center di 112 atau nomor piket 24 jam BPBD di 021-5582144. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA