Begitu kata Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra kepada wartawan, Kamis (4/11).
“Meskpiun produk tembakau alternatif memang tidak sepenuhnya bebas risiko, namun produk ini mampu meminimalisasi risiko hingga di atas 90 persen jika dibandingkan dengan terus merokok,†ujarnya.
Masyarakat, khususnya para perokok belum tahu secara komprehensif bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok dan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk beralih dari kebiasaan merokok.
Menurutnya, perlu ada penyampaian fakta-fakta ilmiah dan argumen-argumen yang logis serta berkelanjutan kepada masyarakat tentang produk tembakau alternatif.
Pendekatan ini sejalan dengan strategi Masindo dalam membangun masyarakat yang sadar risiko. Sebab, masih banyak informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif.
“Agar perokok lebih bijak menyaring informasi, maka tampilkan fakta ilmiah dan argumen logis, sebarkan serta sampaikan secara berulang-ulang,†tutupnya.