Seperti yang berlangsung di pinggir Pantai Nabire, puluhan masyarakat baik muda dan dewasa turut memeriahkan lomba 17-an, mulai dari balap karung, tarik tambang, serta lomba lainnya.
Belum lagi di perbukitan Lanny Jaya, kemeriahan tampak lebih semarak di mana anak-anak dan remaja mengikuti berbagai lomba balap karung dan gigit sendok berisi kelereng. Lomba pun diakhiri dengan makan siang bersama dan pembagian hadiah.
Sementara itu di Intan Jaya, lomba 17-an dibuat lebih variatif. Mulai dari lomba makan kerupuk, tarik tambang, bola voli, hingga kompetisi pembacaan puisi kemerdekaan.
"Pahlawan-pahlawan kami telah mati demi meraih kemerdekaan," kata Rossaline, siswi kelas 9 di salah satu SMP di Intan Jaya.
Di Boven Digoel, lomba digelar di depan kantor pemerintahan (Dinas PU). Permulaan lomba bahkan dimulai dengan penampilan tarian asli orang Papua. Sejumlah penari terlihat sengaja menghias dirinya dengan angka 76 untuk menyimbolkan usia kemerdekaan Indonesia.
"Kami warga Papua khususnya masyarakat Kabupaten Boven Digoel mengucapkan dirgahayu ke-76 Republik Indonesia," kata salah seorang penyelenggara, Fielda dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/8).
Selain sibuk memasang bendera merah putih, warga ramai-ramai menghiasi kampung masing-masing dengan tema warna merah putih. Mereka juga menggelar upacara bendera di 18 kabupaten di Provinsi Papua-Papua Barat.
Upacara tersebut berlangsung di wilayah Ayamaru, Fak Fak, Sorong, Puncak Jaya, Manokwari, Intan Jaya, Kaimana, Nabire, Keerom, Ilaga, Jayapura, Merauke dan berbagai wilayah di Papua dan Papua Barat.
BERITA TERKAIT: