Mengejar target itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan percepatan dengan menghadirkan layanan door to door.
Kepala Dinas Kesehatan Liza Puspadewi mengatakan, nantinya petugas kesehatan melalui 38 Puskesmas melakukan jemput bola ke para lansia, dari rumah ke rumah, sesuai data yang sudah dikantongi.
Kata Liza, pola
door to door itu dilakukan untuk mempercepat vaksinasi pada Lansia.
"Selain itu, memberikan layanan kemudahan bagi mereka para lansia yang kesulitan atau keterbatasan menuju akses sentral yang selama ini disediakan Puskesmas," papar Liza Puspadewi, seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten, Senin (24/5).
Dijelaskan Liza, saat pelaksanaan vaksinasi door to door, Puskesmas dibantu jajaran kader kesehatan, RT/RW hingga Satgas Covid-19.
"Pasalnya, selain data yang sudah dikantongi Puskesmas, yang mengetahui ada warga lansia dimana saja adalah kader kesehatan. Jadi para lansia tinggal duduk santai dan sehat di rumah, petugas kesehatan akan kerumah, untuk memberikan vaksinasi gratis ini," katanya.
Lanjutnya, layanan
door to door vaksin lansia ini sudah berlangsung sejak Sabtu (22/5) dan akan berlangsung hingga seminggu kedepan.
Sedangkan, untuk stok vaksinasi Dinkes masih menghabiskan stok per Senin (10/5) yaitu 36 ribu dosis dengan target sasaran Tenaga Pendidik dan Lansia, yang disebar di 38 Puskesmas.
"Minggu ini, Puskesmas sedang dikejar target terkait capaian vaksinasi," jelasnya.
Melalui layanan vaksin lansia
door to door ini, Dinkes juga berharap dapat lebih tepat dalam melakukan pendekatan, kepada para lansia dan keluarga lansia. Terlebih banyaknya isu-isu hoaks mengenai vaksinasi serta beberapa kasus kematian usai divaksin.
"Sejak awal hingga saat ini, Kota Tangerang menggunakan jenis vaksin Sinovac. Vaksin jenis ini aman karena memberikan efek samping yang ringan," tuturnya.
Adapun gejala tersebut yakni, seperti nyeri otot, pegal-pegal dan demam. Sedangkan untuk efek samping derajat sedang, sakit kepala dan diare.
"Itu juga kasusnya sangat sedikit. Itu semua merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: