Bangunan baru ini disebut sebagai Rumah Lawan Covid-19 zona dua dan mengusung konsep glamping atau glamour camping.
Berada di lahan seluas 6 ribu meter persegi, Rumah Lawan Covid-19 zona dua ini tersedia 4 klaster, terdiri dari 2 klaster wanita dan 2 klaster pria. Tiap klaster tersedia 4 tenda, dan 1 tenda bisa menampung 10 orang.
Fasilitas yang disajikan juga sangat menarik. Di dalam tenda, akan dilengkapi dengan fasilitas AC portabel, mesin cuci, setrika, televisi, CCTV, ruang pemantau, dan
panic button. Selain itu, juga ada fasilitas tempat bermain anak.
Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, konsep glamping yang disuguhkan di zona dua ini bertujuan agar para pasien bisa meningkatkan kembali imun tubuh dan menimbulkan kebahagiaan.
"Alasan kami, dalam satu tahun menangani Covid-19, faktor kecepatan sembuh adalah membentuk imun tubuh. Salah satunya membuat orang bahagia dan tidak stres. Jadi dengan suasana seperti ini membuat orang bergejala ringan bisa isolasi mandiri dengan bahagia. Itu target kami," terang Airin saat ditemui
Kantor Berita RMOLBanten di Rumah Lawan Covid-19 zona dua.
Meski begitu, Airin meminta agar para pasien OTG yang menjalani karantina di tenda berkonsep glamping itu untuk tidak berlama-lama menjalani karantina.
"Jangan betah lah, kan sebetah-betahnya sama orang lain lebih betah sama keluarga di rumah," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Lawan Covid-19, Suhara Manullang mengatakan, tempat karantina pasien Covid-19 itu sengaja dibuat dengan konsep glamping lantaran ingin memberi kesan liburan bagi yang karantina.
"Kita menyadari, bahwa penderita Covid-19 ini yang OTG dan gejala ringan harus dibuat gembira jangan berfikir sakit. Makannya kita buat konsep glamping. Suasananya dibuat santai dan terasa seperti camping," demikian Suhara.
BERITA TERKAIT: