"Puskes TNI sudah memberikan pelatihan, jadi target kami sekarang di 10 ribu prajurit Babinsa untuk bersama-sama di 7 Provinsi sebagai pelopor untuk melakukan tenaga tracer," kata Tedi dalam konferensi pers bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga terkait lainnya, di kanal Youtube BNPB Indonesia, Sabtu (20/2).
Ke depan, sambung Tedi, TNI juga menstimulus Kodam sebagai pusat Training of Trainer (TOT) para Babinsa yang disiapkan sebagai tracer. Sehingga, kata Tedi, target pemerintah yaitu satu Babinsa menangani dua Desa bisa tercapai.
"Nah ini dalam target yang tidak lama akan kami pantau terus untuk pelaksaan TOT sebagai tracer," ungkap tedi.
Dalam pelaksanaan TOT ini, pihaknya telah menyiapkam modul dan Standart Operasional Prosedur (SOP). Dengan begitu, Babinsa telah mengerti dalam satu tindakan dan penanganan di lapangan ketika menjalankan tugas di lapangan.
"Ini sudah ada SOP-nya sehingga para Babinsa bisa memahami tugasnya sebagai tracer di lapangan. Ini kami evaluasi per 3 hari dan para Kodam kami evaluasi sejauh mana untuk melakukan TOT bagiamana babinsa supaya bisa segera melakukan berkemampuan sebagai tracer," pungkas Tedi.
BERITA TERKAIT: