Tak hanya mengerahkan alat berat, pembersihan lumpur dan sampah juga dilakukan di saluran-saluran mikro secara manual oleh Satgas Dinas SDA.
Kolaborasi dengan kelurahan untuk menggerakkan warga juga dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian warga terkait kebersihan saluran di sekitar tempat tinggalnya.
"Ini merupakan program berkelanjutan yang telah dilakukan sejak Maret 2020 dan akan berakhir pada Desember 2020," ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air, Juaini Yusuf, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (13/9).
Gerebek Lumpur sendiri secara masif telah dilakukan di dua lokasi dengan mengerahkan alat berat hingga 3 kali lipat dari biasanya.
Pada tahap pertama telah dilaksanakan di Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, pada 21 September 2020 lalu, dengan menggunakan 15 unit ekskavator. Selanjutnya tahap kedua telah dilakukan di Kali Baru Barat segmen Jl. Dr Saharjo, Jakarta Selatan, pada 30 September 2020.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, pun sempat meninjau langsung kegiatan Gerebek Lumpur tahap kedua tersebut.
"Program Gerebek Lumpur ini bertujuan untuk memaksimalkan daya tampung saluran dan kali, sehingga diharapkan dapat mencegah luapan air dari kali dan saluran ke permukiman warga," jelas Juaini.
BERITA TERKAIT: