Saraswati biasa disapa menyampaikan itu saat mendapatkan kunjungan dari komunitas Batak For Musa di Tangsel, Minggu (4/10).
Forum Batak Tangsel datang menyampaikan keluh kesah mengenai pembangunan di Kota Tangsel. Mereka menaruh banyak harapan kepada pasangan Muhamad-Saraswati.
Perwakilan komunitas Batak, Tahayan, mengeluhkan kondisi UMKM di masa pandemi Covid-19 ini, khususnya di Tangsel.
"Kita tahu UMKM sangat terdampak di masa pandemi ini, banyak masalah yang harus diselesaikan dari soal kepastian hukum, akses permodalan, kapasitas building. Kami melihat belum ada political will yang kuat dari Pemkot," ujar Tahayan seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten.
Saraswati dalam pertemuan itu berjanji untuk menyelesaikan berbagai persoalan, tertuama di bidang ekonomi.
Dirinya bersama Calon Walikota Tangsel, Muhamad, akan meluncurkan program Rp 100 juta per RW per tahun yang menjadi agenda utamanya.
Selain itu Muhamad-Saraswati juga akan menggenjot pemulihan ekonomi lewat pemberdayaan masyarakat.
"Pemberdayaan melalui pelatihan, permodalan dan pendampingan UMKM serta program Rp 100 juta per RW per tahun menjadi agenda utama Muhamad-Saraswati karena dampak pandemi Covid-19," ungkap Rahayu Saraswati.
Sektor pendidikan, kata Saraswati, akan melakukan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pendidik. Sarawati jufa akan melakukan penambahan jumlah kursi SMP, SMA dan beasiswa perguruan tinggi bagi anak muda Tangsel.
Untuk masalah kemacetan, akan dilakukan pembenahan infrastruktur lewat pembangunan LRT, pembuatan jembatan layang hingga mengintegrasikan transportasi publik.
"Tangsel nantinya akan jadi Kota Ramah Sepeda," terangnya.
Sebagai bentuk tanda persaudaraan dari komunita Batak, Saraswati mendapatkan kain ulos.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: