Langkah tersebut pun diapresiasi Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz. Sebab menurutnya, kapasitas liang lahat saat ini tersisa sekitar 1.000 lubang.
"Hal ini harus disegerakan karena ini bagian dari kebutuhan masyarakat dan pelayanan Pemda," kata Abdul Aziz kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/9).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melanjutkan, Pemprov harus mempersiapkan skenario terburuk mengingat pandemi Covid-19 sampai hari ini masih berjalan.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Bisa jadi korban bertambah sehingga harus dibuat perencanaan untuk antisipasi," jelas Abdul Aziz.
"Jangan sampai kebutuhan makam untuk masyarakat Jakarta menjadi masalah ke depan," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, luas lahan yang akan dimatangkan di TPU Rorotan yakni 20 ribu meter persegi atau 2 hektare.
"Sekarang baru mencapai empat persen. Lagi proses fill atau pengurukan dan pembuatan akses jalan masuk menuju lahan pemakaman," ungkap Hari saat dikonfirmasi, Senin (28/9).
Pekerjaan pematangan lahan sendiri sudah dimulai sejak 17 September lalu dan ditargetkan rampung Desember 2020 mendatang.
"Dengan luas lahan dua hektare ini diperkirakan bisa 6.000 petak makam," tandas Hari.
BERITA TERKAIT: