Dilaporkan
Kantor Berita RMOLBanten, rapid test massal dilakukan di dua titik yang berbeda yakni di SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 5 Tangsel, pada Kamis (27/8).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, Taryono mengatakan, adanya rapid test massal ini bertujuan untuk memastikan para guru dan tenaga kependidikan dalam keadaan sehat, tidak ada yang terpapar virus corona.
"Jadi rapid test itu dalam rangka memastikan guru-guru selama pembelajaran jarak jauh. Kita tahu murid belajar di rumah dan guru mengajar di sekolah. Maka ntuk memastikan mereka itu guru-guru dan tenaga pendidik itu bebas dari virus corona," terang Taryono saat dikonfirmasi, Kamis (27/8), seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten.
Dikatakan Taryono, ada 1.300 guru dan tenaga pendidikan yang akan mengikuti rapid test massal yang terbagi menjadi dua tahapan.
"Tahap pertama ini yang baru kami lakukan tes adalah guru dan tenaga pendidikan untuk jenjang SMP. Pelaksanaannya di tiga tempat, yaitu di SMPN 5, SMPN 3, kemudian di hari Sabtu nanti di Kantor Dinas Kesehatan. Ada 1.300 guru dan tenaga kependidikan jenjang SMP yang di rapid test," ujarnya.
Jika, hasil dari rapid test massal ada guru yang reaktif Covid-19. Pihak Dindikbud Tangsel akan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Kesehatan.
"Sesuai protokol kesehatan tentu saja kalau ada yang reaktif bakal di swab test itu nanti urusan Dinas Kesehatan. Untuk sekarang saya belum tahu hasilnya, nanti akan kami data semua itu. Yang penting ini sebagai antisipasi dan juga persiapan pembelajaran tatap muka nantinya," ungkap Taryono.
BERITA TERKAIT: