Skrining Masal Di Jatim, Khofifah: Sejatinya Kita Bisa Mitigasi 90 Persen Yang Berpotensi Positif Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 08 Juni 2020, 11:42 WIB
Skrining Masal Di Jatim, Khofifah: Sejatinya Kita Bisa Mitigasi 90 Persen Yang Berpotensi Positif Covid-19
Skrining masal di Jatim/Net
rmol news logo   Jawa Timur melakukan tes untuk OTG dan PDP secara masif di beberapa wilayah selama beberapa hari ini, untuk menyisir lebih cepat mereka yang memiliki potensi tinggi terkonfirmasi positif Covid-19.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdasar data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, seorang PDP berpotensi terkonfirmasi positif Covid-19 hingga 55 persen. Sedang untuk OTG, potensi terkonfirmasi positif mencapai 35 persen.

“Kalau kita mau memutus mata rantai penularan covid-19 Jawa Timur maka dengan menyisir PDP dan OTG sebanyak mungkin, sejatinya kita bisa memitigasi hingga 90 persen orang yang berpotensi terkonfirmasi positif Covid-19,” tegas Khofifah, di sela kunjungannya di Tulungagung, Minggu (7/6). seperti dikutip dari situs resmi BPBP Prov Jawa Timur.

Tim Covid-19 Hunter Jawa Timur telah melakukan skrining masal di lima daerah sejak Jumat (5/6) hingga Sabtu (6/6) untuk menyisir potensi tertularnya PDP dan OTG. Lima daerah itu antara lain, Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kab. Sidoarjo, Bangkalan, dan Kab. Gresik.

Hasilnya, dari 1.279 PDP-OTG yang diperiksa, 82 orang di antaranya dinyatakan reaktif. Rinciannya, 16 orang ditemukan reaktif di hari pertama dan 66 orang reaktif di hari kedua.

Dari jumlah keseluruhan, di hari pertama tim Hunter Covid-19 Pemprov Jatim berhasil melakukan skrining terhadap 387 orang. Sedang di hari kedua, hasil skrining tercatat 892 orang.

Prosedur kerja Tim Covid-19 Hunter yang akan berlanjut di beberapa daerah. Menurutnya, jika ada yang reaktif, maka mereka akan langsung diswab. Jika hasil swab ternyata positif, maka yang bersangkutan akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

“Kalau ada yang positif namun tidak bergejala atau ringan, rekomendasinya adalah isolasi mandiri. Tapi, karena banyak masyarakat yang tidak punya cukup ruang untuk isolasi secara mandiri, maka mereka lebih baik dirawat di rumah sakit supaya dapat perawatan yang lebih terukur,” kata Khofifah.

Tim Covid-19 Hunter Pemprov Jatim ini masih akan melanjutkan tugas melakukan rapid test massal, melakukan swab PCR dan TCM massal guna memperluas deteksi PDP dan OTG yang positif covid-19. Di antara daerah sasaran lanjutan adalah, Kabupaten Probolinggo, Lamongan, Nganjuk, Madiun, dan Jember. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA