Jika biasanya masjid-masjid ramai diisi dengan kegiatan ibadah, namun kali ini kegiatan ibadah tersebut terpaksa harus dipindahkan ke rumah lantaran pandemik Covid-19.
Demikian yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan pesan Ramadhan melalui Channel YouTube pribadinya.
"Hal ini tak pernah terbayangkan masuk bulan Ramadhan tanpa masjid. Masuk bulan Ramadhan tanpa kita berada dalam kegiatan di masjid," ujarnya pada Jumat (24/4).
Anies pun melanjutkan bahwa kondisi yang terjadi hari ini, kalau direfleksikan mirip-mirip ketika zaman Rasulullah SAW dahulu, di mana kegiatan ibadah juga dilakukan di kediaman masing-masing.
"Barangkali kita perlu berani mengakui mungkin ini mirip dengan suasana Ramadhan di zaman Rasulullah SAW," imbuhnya.
Pada masa itu, lanjut Anies, tidak ada buka bersama dan tidak ada tarawih bersama. Meskipun sempat ada tarawih di masjid, namun kemudian Nabi memutuskan untuk tidak melanjutkannya karena Rasulullah khawatir Allah menurunkan wahyu yang berisi perintah mewajibkan shalat tarawih.
"Mendadak kita punya pengalaman unik menjalani Ramadhan dalam suasana yang mungkin mirip dengan suasana ketika Rasulullah bersama para sahabatnya," jelasnya.
Intinya, masyarakat kini mungkin membutuhkan suasana berbeda, yaitu mendisiplinkan diri tanpa perhatian masyarakat. Semua harus bisa menahan hawa nafsu tanpa ada lingkungan yang menilai.
“Harus bisa meningkatkan ibadah tanpa ada lingkungan yang mendorong. Harus bisa meningkatkan ketakwaan tanpa harus membawa lingkungan untuk mendorong. Sebuah pengalaman yang unik,†ujarnya.
Terakhir mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu turut mengucapkan kepada semua umat Islam selamat memasuki bulan suci Ramadhan.
"Saya mengajak kita semua memasuki bulan suci Ramadan ini khususnya di Jakarta, mari kita siapkan keluarga kita. Karena ini semua akan berkisar di sekitar keluarga," tandasnya.
BERITA TERKAIT: