Semakin Mengkhawatirkan, Anies Diminta Cairkan BTT Untuk Warga Terdampak Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 23 Maret 2020, 12:19 WIB
Semakin Mengkhawatirkan, Anies Diminta Cairkan BTT Untuk Warga Terdampak Corona
Mohamad Taufik/RMOL
rmol news logo Penyebaran virus corona (Covid-19) khususnya di Ibukota DKI Jakarta kian mengkhawatirkan. Bahkan Jakarta dinyatakan sebagai wilayah epicenter dengan angka penularan yang paling tinggi.

Melihat situasi yang demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk segera menambah anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk warga ibukota yang terdampak virus corona.

"Dana BTT sebesar Rp 180 miliar dalam APBD 2020 jelas sangat kurang. Perlu ada penambahan yang signifikan," ungkap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, Senin (23/3).

Kekurangan anggaran BTT tersebut bisa diambil dari program kegiatan yang dianggap tidak prioritas, seperti penyelenggaraan Formula E sebesar Rp 1,6 triliun dan penyertaan modal daerah (PMD) sejumlah BUMD sebesar Rp 7,81 triliun.

Taufik berpendapat, imbauan agar warga ibukota tidak ke luar rumah untuk menghentikan penyebaran penularan corona, tidak akan efektif, jika tidak dibarengi dengan pemberian bantuan kepada warga miskin pekerja harian.

Sebab menurutnya, mereka yang bekerja harian ini tidak akan bisa memberi makan keluarganya, apabila harus tinggal di rumah dan tidak bekerja.

"Cara satu-satunya agar imbauan itu efektif, ya dengan memberikan mereka bantuan agar dapat tetap memberi makan keluarganya selama mereka tinggal di rumah," terang Taufik.

Di sisi lain, Taufik juga mengingatkan agar pemberian bantuan BTT tersebut dilakukan secara benar, melalui pengawasan yang ketat. Tujuannya agar penyaluran dana tepat sasaran, kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta ini mendorong pemberian BTT dapat terus dilakukan, hingga penyebaran virus corona sudah benar-benar dapat dikendalikan.

Karena pandemik virus ini merupakan masalah yang serius. Dengan jumlah korban yang terus bertambah, maka diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat dalam penanganannya.

"Kepada Mendagri agar mengeluarkan aturan penerimaan bantuan dari masyarakat maupun CSR kepada gugus tugas atau BPBD agar dapat langsung digunakan untuk memberikan bantuan biaya hidup pada masyarakat yang terkena corona," pungkas Taufik.

Jumlah kasus positif corona di Indonesia per 22 Maret 2020 bertambah 64 kasus positif baru. Sehingga total kasus positif mencapai 514 kasus. Dari total itu, 307 kasus ada di Jakarta.

Selain itu, secara nasional ada penambahan pasien yang sudah sembuh sebanyak 9 orang, sehingga total yang sudah sembuh sebanyak 29 orang. Namun terdapat juga penambahan yang meninggal sebanyak 10 orang, jadi total yang meninggal jadi sebanyak 48 orang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA