Manajemen Transjakarta tetap mengedepankan kewaspadaan berupa
social distancing dengan membatasi jumlah penumpang di setiap kendaraan umum yang beroperasi di bawah Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu, juga akan ada pembatasan jumlah antrean di dalam halte dan jumlah antrean di dalam stasiun.
Dalam konferensi persnya, Senin malam (16/3), Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan, untuk menjaga jarak aman dan membatasi interaksi antarpenumpang, diterapkan metode lancang depan.
"Jadi semuanya kita imbau untuk lencang depan, satu lengan ke depan. Dengan pola ini, kita harapkan maka potensi penyebaran virus ini menjadi minimal, bahkan kita hilangkan," jelas Syafrin.
Selain itu, untuk mengatur jalannya antrean agar berjalan tertib dan aman, akan ada petugas yang disiapkan untuk membantu.
"Kami juga sudah tempatkan petugas dari Dinas Perhubungan, juga dari Satpol PP mulai sore tadi, untuk kita lakukan pengaturan terhadap masyarakat yang akan antre di halte maupun di stasiun," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: