Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat meninjau personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (13/2).
Marsekal Hadi mengapresiasi Satgas Kogasgabpad Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna yang melaksanakan observasi 238 WNI tersebut.
Sampai dengan hari ke-12 proses observasi tergambar sinergi antara Personel TNI-Polri termasuk BNPB, Kemenkes, aparat pemerintah daerah Kabupaten Natuna.
"Kogasgabpad Operasi Bantuan Kemanusiaan, hanya butuh waktu kurang 2 hari untuk mempersiapkan dan melaksanakan operasi kemanusiaan yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia yang sesuai dengan standar kesehatan dunia WHO," ujar Marsekal Hadi.
Panglima TNI menyampaikan bahwa operasi teritorial baik dari TNI dan Polri maupun ormas lainnya mampu memberikan pengertian kepada masyarakat, bahwa Natuna dipilih menjadi tempat observasi WNI dari Wuhan menuju Indonesia adalah suatu kehormatan.
Selama Kogasgabpad ini berlangsung, dia mengikuti dan memantau jalannya observasi. Dia melihat wajah dari para prajurit TNI-Polri dan aparat yang bertugas di Natuna, mereka menunjukkan keikhlasan, ketulusan dalam membantu proses observasi para WNI.
Sebelumya WNI yang dibawa dari Wuhan ke Indonesia sesuai aturan standar WHO telah diseleksi dan dinyatakan sehat. Namun ada satu ketentuan dari WHO harus dipenuhi karena masa inkubasi 14 hari.
"InsyaAllah 2 hari lagi operasi kemanusiaan ini selesai. Yakinkan kepada masyarakat bahwa WNI yang di observasi di Natuna ini dalam keadaan sehat dan kembali ke tempat asalnya dapat diterima masyarakat," demikian Panglima TNI.
BERITA TERKAIT: