"Duduk bareng lah dengan seniman dengan forum, jangan ngotot-ngototan, tapi saya berpendapat apa yang diupayakan Pemprov untuk tujuan yang lebih baik, hal-hal teknis mungkin kurang dipahami," tandasnya saat ditemui di sela-sela rapat Badan Anggaran DPRD, Selasa (26/11).
Seperti diketahui beberapa anggota DPRD dan para seniman ada yang menolak rencana revitalisasi tersebut. Alasannya, dikhawatirkan area PKJ TIM bukan lagi tempat untuk para pegiat seni tetapi akan digunakan sebagai bisnis komersil.
Syarif menyarankan Pemprov DKI bersama DPRD dan para seniman duduk bersama membahsa secara lebih mendalam. Dia menganggap apa yang dilakukan Pemrpov DKI masih sebatas langkah-langkah yang siftanya formalitas.
"Kemarin pendekatanya hanya formalitas, kan engga begitu. Harusnya ada yang dari hati ke hati, ini kan soal komunikasi," imbuhnya.
Saat ditanya bagaimana sikap Gerindra terkait rencana pembangunan hotel bintang 5 di TIM, Syarif mengaku tidak setuju.
"Prinsip saya engga setuju, tapi kalau dibangun ada pembiayaan maintanance itu harusnya dipikirkan, setelah dibangun biaya maintanance itu harus dipikirkan," pungkasnya.
Pierre Immanuel Ombuh
BERITA TERKAIT: