Demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, di Pramuka, Jakarta Utara, Rabu (26/12).
"Sebenarnya ancaman tsunami di bagian timur lebih banyak dibandingkan Indonesia bagian barat," ungkap Sutopo.
Termasuk riset sosialisasi kepada masyarakat, mitigasi dan struktural maupun non struktural Indonesia bagian timur terbilang masih rendah dibandingkan Indonesia bagian barat.
Sebagai gambaran, kata Sutopo, pernah terjadi tsunami yang dibangkitkah oleh gempa bumi Ambon 1974 disusul tsunami dengan ketinggian 80-100 meter dan menyebabkan kematian sebanyak 2243 jiwa.
Selain itu, di Indi Flores Nusa Tenggara Timur dimana pernah terjadi gempa yang kemudian kurang dari 5 menit terjadi longsor tremor, disusul tsunami dalam waktu 5 menit setelah terjadi gempa dengan ketinggian 36 meter, korban meninggal saat itu mencapai 2600 jiwa.
"Oleh karena itu mitigasi tsunami memang harus dibangun, harus dikembangkan dan sebagainya," pungkasnya.
[lov]