"Kita mendapatkan citra satelit dari Jepang untuk menunjukkan bagaimana tubuh Anak Krakatau sebelum dan sesudah. Yang sebelum itu difoto 20 Agustus 2018, yang sesudah 24 Desember 2018. Dan memang betul sebagian lereng di barat daya runtuh. Inilah yang memicu terjadinya tsunami," jelas Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jalan Pramuka Raya, Jakarta, Rabu (26/12).
Dia menyampaikan, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, erupsi menyebabkan 64 hektare lereng gunung mengalami runtuh. Kemudian menyebabkan longsor bawah laut dan memicu gelombang tsunami yang kemudian menerjang pantai-pantai di Pesisir Selat Sunda.
Pantai yang terdampak tsunami yakni Pantai Carita dengan total 71 orang meninggal dunia, Pantai Panimbang 74 orang, Pantai Tanjung Lesung 53 orang, dan Pantai Sumur 45 orang.
Untuk di kawasan Kecamatan Sumur, tim SAR masih bekerja menyusuri enam desa. Dan fokus utama mulai dilakukan evakuasi, penyelamatan korban. Sedangkan penanganan pengungsi dan bantuan logistik diarahkan ke Sumur dengan dibantu tiga helikopter milik BNPB.
"Satu melakukan dropping logistik. Kemudian juga mengangkut masyarakat yang menjadi korban untuk dirawat di rumah sakit yang ada di Pandeglang," tutur Sutopo.
[wah]