"Ini menjadi tantangan bagi kita ke depan untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang dibangkitkan oleh longsor bawah laut dan erupsi gunung api," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/12).
Sebab, kata Sutopo, Indonesia memiliki 127 gunung aktif dimana 13 persen populasi gunung api aktif di dunia berada di Indonesia.
"Yang berpotensi dan menimbulkan tsunami," ujarnya.
Bercermin pada catatan sejarah, tsunami Indonesia 90 persen dibangkitkan oleh gempa bumi dan 10 persennya dibangkitkan oleh longsor bawah laut serta erupsi gunung api.
Dikatakan Sutopo, Indonesia tidak memiliki sistem peringatan dini tsunami yang dibangkitkan oleh longsoran bawah laut dan erupsi gunung api.
Akibatnya, wisatawan yang menginap di hotel dan villa di Pantai Carita hingga Tanjung Lesung, tidak mendapatkan peringatan dini tsunami tersebut. Demikian juga dengan rombongan yang sedang melakukan aktivitas di lokasi.
"Sehingga proses yang terjadi tiba-tiba tidak ada evakuasi, masyarakat tidak ada kesempatan untuk evakuasi," tandas Sutopo.
[lov]