Acara yang dimulai sejak pukul 6 pagi tadi diikuti sebanyak 1.500 peserta.
Ketua KPID Jakarta, Kawiyan menyebutkan, ribuan peserta itu berasal dari berbagai unsur masyarakat mulai Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), organisasi masyarakat (ormas), hingga kelompok pengajian.
"Kami menghadirkan masyarakat secara umum dan kalangan lembaga penyiaran. Jadi kami mengundang masyarakat, supaya masyarakat itu menyadari bahwa dirinya harus menjadi penonton yang cerdas
, menjadi pemirsa atau pendengar yang cerdas," tuturnya di lokasi.
Cerdas di sini, jelas dia, maksudnya masyarakat harus bisa memilih dan memilah tontonan atau tayangan di televisi.
"Jadi kalau tontonan itu baik maka dia akan tonton, kalau tayangan itu tidak baik maka dia tidak tonton," tuturnya.
Kawiyan juga mengimbau kepada masyarkat jika menemukan tayangan berbau SARA dan memecah belah bangsa, tidak perlu segan untuk melaporkannya kepada KPID Provinsi DKI Jakarta.
"Mereka harus berani melaporkannya ke KPID Provinsi Jakarta, terus terkait dengan lembaga penyiaran, kita undang mereka supaya mereka terus berkomitmen untuk memproduksi siaran siaran yang berkualitas tidak sekedar tayangan yang hanya berburu rating semata," lanjut Kawiyan.
Kawiyan menambahkan, kegiatan ini sebetulnya sudah diagendakan sejak awal tahun 2018 ini.
"Hanya saja agendanya baru sekarang dan kebetulan sekarang momennya pas dengan mengingatkan kembali kepada lembaga penyiaran supaya tetap berkomitmen, menayangkan siaran-siaran yang berkualitas," tandasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: