Tabungan Ratusan Juta Raib, Nasabah BRI Lapor Polisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Jumat, 07 Desember 2018, 14:45 WIB
Tabungan Ratusan Juta Raib, Nasabah BRI Lapor Polisi
Kantor Bank BRI/RMOL Bengkulu
rmol news logo Gunawan, seorang pengusaha bengkel di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Argamakmur, Bengkulu Utara pernah menyangka, tindakannya mengaktifkan fasilitas internet banking akan berujung petaka. Uang ratusan juta di rekening BRI-nya, tiba-tiba raib misterius.

Gunawan adalah nasabah BRI Argamakmur. Ia diduga menjadi korban penipuan. Sedikitnya uang senilai Rp 247.505.000 di rekeningnya telah dikuras oleh orang tak dikenal.

Ironisnya, uang itu lenyap akibat transaksi internet banking yang baru diaktifkannya dua bulan sebelum kejadian.

“Saya nasabah BRI di Argamakmur sudah 2 tahun dan baru sekitar 2 bulan mengaktifkan internet banking BRI. Kejadiannya itu Rabu (5/9) pukul 18.53 WIB," cerita Gunawan seperti dilansir RMOL Bengkulu, Jumat (7/12).

Gunawan mengatakan,  peristiwa bermula saat ia mendapat pesan singkat yang mirip dengan token listrik. Tak lama kemudian, ada penelpon yang tak dikenal yang meminta nomor token tersebut.

Dengan nada suara memelas, penelepon itu meminta Gunawan mengembalikan token tersebut. Pelaku beralasan salah menyebut nomor handpone sehingga token itu masuk ke handpone Gunawan.

Lebih meyakinkan Gunawan, penelepon juga sempat menyebut ID yang persis sama dengan yang ada dalam token yang dikirim ke handponenya tersebut.

“Saya berpikir saat itu, token itu milik pelaku bukan token milik saya, dan saya kirim balik ke dia,” ujar Gunawan.

Beberapa menit kemudian, Gunawan tersentak kaget. Rekening BRI itu melakukan sejumlah transaksi tanpa sepengetahuannya.

“Tidak sampai 10 menit kemudian, rekening BRI saya disedot sebanyak 5 kali transaksi dengan jumlah nominal Rp 247.505.000," ujar dia.

Gunawan mengaku sangat kecewa. Ia menjadi korban penipuan, karena tidak pernah mendapat penjelasan oleh pihak BRI saat internet banking bahwa akan ada yang namanya M-tokenBRI. Ia tidak tahu apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya.

“Jika saja karyawan BRI menjelaskan kepada saya, saya tidak akan tertipu oleh pelaku dengan dalih token listrik tersebut. Bukankah setiap pegawai bank berkewajiban menjelaskan semua produk dan sistem banknya kepada nasabah dan bagaimana bisa data-data pribadi saya bocor," keluhnya.

Masih menjadi tanda tanya besar bagi Gunawan, apa itu M- token BRI. Ia tidak pernah melakukan aktivasinya. Gunawan bingung, bagaimana bisa pelaku melakukan transaksi dengan M-token BRI miliknya.

“Siapa yang mengaktivasinya? Sesaat setelah kejadian, saya langsung kabari pegawai BRI, menelpon call center BRI. Pada 6 September saya ke kantor BRI dan ke kantor Polres Bengkulu Utara untuk melaporkan kejadian ini," ujar Gunawan.

Tak berhenti disitu. Merasa jadi korban dan ingin uangnya kembali, pada 15 September, Gunawan menuliskan surat berkenaan dengan kasus yang dialaminya ke Kanwil Lampung dan kantor pusat di Jakarta.

“Tapi sampai saat ini, belum ada tanggapan dari kantor pusat Jakarta. Sedangkan BRI Capem Argamakmur hanya menyampaikan bahwa untuk kerugian sebesar yang saya alami, cuma kantor pusat Jakarta yang bisa memutuskan atau memberi solusinya," jelas Gunawan.

Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara, melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, mengatakan, pihak tengah mendalami kasus tersebut. Sejumlah pihak telah dimintai keterangan.

“Sudah kita perriksa korban dan saksi termasuk dari pihak BRI sudah kita periksa," ujar Jufri kepada RMOL Bengkulu.

Jufri mengatakan, polisi masih melakukan pendalaman lebih jauh modus kejahatan ini. Pelaku dalam melakukan transaksi tidak menggunakan data asli.

"Kita masih lakukan penyelidikan," tandas dia. [yls]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA