Musibah itu terjadi di SD 141 Pekanbaru, Jalan Tengku Bey, Simpang Tiga, Pekanbaru pada Rabu pagi, saat jam masuk sekolah, sekitar pukul 07.00 WIB. Tiba-tiba, pagar setinggi dua meter dengan panjang 15 meter itu roboh dan menimpa beberapa orang warga yang tengah mengantar anaknya ke sekolah itu.
Informasi sementara, dua orang meninggal dunia yakni Yanitra (17) siswi SMA Negeri 14 Pekanbaru dan seorang bocah laki-laki William Maleaki Hutaean (7) yang merupakan siswa SD tersebut. Sementara itu sekitar sepuluh orang luka-luka dan lima unit motor mengalami kerusakan.
Menurut keterangan salah satu korban, Rahma, tembok tersebut roboh secara tiba-tiba, tanpa ada bunyi gemuruh atau pertanda lainnya.
"Saya pulang mengantar anak saya naik motor dan tiba-tiba saja pagarnya roboh menimpa saya yang tengah naik motor," ujar Rahma seperti dilansir
Kantor Berita RMOLRiau.
Beruntung Rahma masih sempat menyelematkan diri. Dengan dibantu oleh warga sekitar ia berhasil merangkak keluar dari reruntuhan tembok pagar tersebut. Hingga saat ini petugas masih membersihkan sisa reruntuhan
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab robohnya tembok pagar tersebut. Menurut Kapolsek Bukit Raya, Kompol Pribadi, dugaan sementara penyebab robohnya tembok itu akibat adanya genangan air di sekitar pagar.
"Dugaan sementara karena di sekitar tembok pagar tersebut digenangi air. Akibatnya membuat pondasi pagar tak kuat menahan beban hingga pagar tersebut roboh dan menimpa sejumlah orang," kata Pribadi.
Untuk mengungkap penyebab pasti robohnya pagar “maut†tersebut, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam dengan memeriksa sejumlah saksi termasuk pihak sekolah.
[yls]
BERITA TERKAIT: