Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pesawat nahas ini masih tergolong baru. Pengembangan Boeing 737 ini sudah dimulai sejak 2006, dan Agustus 2011 dirilis Boeing 737 Max.
"737 yang NG terus 737 max ini yang paling baru dan modern dari 737 series ini. Jadi pesawat ini apa-apa kekurangan dari model yang lama diperbaiki," jelasnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Badan SAR Nasional (Basarnas), Senin (29/10).
Informasi yang diterima KNKT, operasi pesawat itu tercatat memiliki kurang lebih 800 jam terbang.
"Agustus, September, Oktober. Baru dua bulan mengudara," sebut Soerjanto.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari pemantauan radar.
Menurut situs Lion Air, pesawat buatan perusahaan Boeing asal Amerika Serikat itu diklaim dapat terbang lebih lama tanpa mengisi bahan bakar selama 7 jam 30 menit.
[wid]
BERITA TERKAIT: